Jika kalian diminta untuk memilih antara 'lakukan apa yang kamu sukai' atau 'sukai apa yang kamu lakukan' kalian akan memilih yang mana ?
Jika saya diminta untuk memilih antara dua hal tersebut mungkin saya hanya akan menjawab takdirlah yang menentukan semuanya. Jika dalam kehidupan kita, melakukan apa yang kita sukai adalah suatu hal yang wajar. Dengan melakukan apa yang kita sukai aakmaka akan membuat hal tersebut menjadi suatu hal yang bermanfaat, entah itu bagi diri sendiri ataupun orang banyak. Tak sedikit orang memilih untuk melakukan apa yang mereka sukai. Seperti seorang anak SMP yang sangat menyukai matematika, tentunya guru disekolahnya pun akan mengajukan anak tersebut mengikuti lomba matematika. Yang awalnya hanya sekedar lomba antar kelas menjadi lomba antar sekolah, hingga dia dapat mengikuti lomba berskala besar. Dengan adanya hal ini akan membawa nama baik dirinya dan keluarga serta membuat sekolah tersebut dapat dikenal dengan sekolah yang menghasilkan anak-anak emas untuk bangsa.
Sedangkan untuk menyukai apa yang kita lakukan, bagi sebagian orang pasti berfikir bahwa itu adalah sebuah keterpaksaan. Contohnya saja jika orang tersebut belum mendapatkan pekerjaan setelah menjadi lulusan sarjana, setelah itu dia mencari pekerjaan yang seadanya agar dia mendapatkan penghasilan untuk keberlangsungan hidupnya. Hal ini yang menyebabkan mau tidak mau orang tersebut harus menyukai apa yang dia lakukan meski itu suatu hal yang membuatnya sakit sekalipun. Namun menurut saya, dengan menyukai apa yang kamu lakukan maka hal tersebut akan berubah menjadi lakukan apa yang kamu sukai. Saya berikan contoh sederhananya, seorang anak mulai dari balita diajarkan untuk membereskan mainan mereka setelah bermain, mereka pasti melakukan hal tersebut secara terpaksa atau dengan kata lain mereka berusaha untuk terlihat menyukai apa yang mereka lakukan padahal itu semua adalah sebuah perintah dari orangtua mereka. Namun hal tersebut dapat menjadi sebuah kebiasaan baru bagi mereka untuk membersihkan apa yang telah mereka lakukan dirumah. Dan jadilah mereka menyukai apa yang mereka lakukan.
Tentunya melakukan semua pilihan ini tidaklah semudah teori yang saya tuliskan. Butuh perjuangan yang cukup lama dan sulit untuk mencapai titik puncak. Entah berapa lama sang anak tidur malam hanya untuk belajar matematika atau bagaimana seorang pencari kerja tersebut mencari perusahaan yang mau menerimanya. Jadi menurut saya cukup berusaha dengan apa yang kamu miliki sekarang maka kamu akan memiliki pilihan yang tepat untuk hidupmu selanjutnya. Jangan lupa untuk selalu berdoa pada Allah SWT agar segala macam urusanmu terselesaikan.
05 March 2018
